Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang
untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dipahami. Dalam artikel ini akan dibahas tentang 3 jenis
karangan, yaitu: karangan ilmiah, karangan non ilmiah, dan karangan semi
ilmiah. Berikut ini penjelasannya
A.
Karangan Ilmiah
Karya ilmiah lazim juga disebut karangan ilmiah. Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan
atas hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Menurut Brotowidjoyo menjelaskan karangan ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/keilmiahannya
(Susilo, M. Eko, 1995:11).
Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah biasa dijadikan acuan (referensi) ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya. Isi (batang tubuh) sebuah karya ilmiah
harus memenuhi syarat metode ilmiah. Menurut John Dewey ada 5 langkah pokok
proses ilmiah, yaitu (1) mengenali dan merumuskan masalah, (2) menyusun
kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis, (3) merumuskan hipotesis
atau dugaan hasil sementara, (4) menguji hipotesis, dan (5) menarik kesimpulan.
Karya Ilmiah mempunyai tiga ciri, yaitu :
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (factual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
2. Bersifat metodis dan
sistematis
3. Menggunakan ragam
bahasa ilmiahyang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas
agar tidak menimbulkan penafsitan dan makna ganda.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
·
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau
hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
·
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa,
sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi
wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
·
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari
jurusannya.
·
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
B.
Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari,
bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
·
Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·
Fakta yang disimpulkan subyektif,
·
Gaya bahasa konotatif dan populer,
·
Tidak memuat hipotesis,
·
Penyajian dibarengi dengan sejarah,
·
Bersifat imajinatif,
·
Situasi didramatisir,
·
Bersifat persuasif.
·
Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
·
Dongeng
·
Cerpen
·
Novel
·
Drama
·
Roman.
C.
Karangan Semi Ilmiah
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan
yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa
konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang
dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan
yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak
semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang
sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis
semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel,
roman dan cerpen.
·
Contoh Karangan Ilmiah
Sinar
matahari pagi memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Sinar matahari
sebelum 09:00 dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah, meningkatkan
kualitas pernafasan, membuat tubuh menjadi lebih segar dan sangat baik untuk
pertumbuhan tulang dan gigi. Tidak hanya itu, juga cukup menguntungkan bagi
penderita diabetes.
Vitamin
D di bawah sinar matahari dapat membantu meningkatkan kualitas tingkat kadar
gula darah. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa, vitamin D yang terdapat
didalam tubuh manusia akan memberi reaksi positif saat terkena sinar matahari
di pagi hari. Hal ini dapat membantu orang yang menderita diabetes tipe 2 untuk
meningkatkan kualitas kadar gula darah mereka. Vitamin D dengan kadar yang
cukup sebenarnya bisa membantu sel-sel dalam tubuh yang bertugas untuk
memproduksi insulin dapat bekerja dengan baik.
Peneliti
kesehatan dari Iran melibatkan 90 orang dengan diabetes tipe 2 selama 12
minggu, 90 orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompak yang pertama
hanya diberikan vitamin D dan kelompok yang kedua diberi vitamin D dan ditambah
kalsium. Para peneliti menemukan bahwa peserta yang diberikan vitamin D dengan
atau tanpa kalsium memiliki tingkat gula darah yang secara signifikan lebih
baik.
Hal
yang sama juga diungkapkan oleh Esther Krug, MD, seorang ahli endokrinologi
dari Rumah Sakit Sinai di Baltimore, yang mengatakan bahwa vitamin D memiliki
peran aktif dalam mengatur sel beta pankreas yang berfungsi untuk memproduksi
insulin, menurut pernyataan di Menshealth. Bahkan, studi lain yang diterbitkan
dalam Diabetes Care menunjukkan rendahnya tingkat vitamin D yang dapat membuat
orang dewasa berisiko pradiabetes dan prehipertensi.
Selain
itu, mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D dan kalsium dapat
memperlambat perkembangan penyakit diabetes tipe 2. Karena hubungan ini,
penanganan kekurangan vitamin D pada orang dengan diabetes tipe 2 dapat
dilakukan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar