Rabu, 19 Maret 2014

TUGAS 5 - MANAJEMEN KAS

Perusahaan membutuhkan kas untuk membiayai operasi perusahaan, misalnya membeli barang dan jasa, membayar gaji karyawan, membayar utang, dan membayar dividen kepada pemilik (distribusi). Oleh karena itu kas perlu dikelola secara efektif untuk menjaga kesehatan perusahaan tersebut. Kas sangat penting untuk menggerakan usaha perusahaan. Manajemen kas yang efektif meliputi pembuatan rencana yang baik untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan profitabilitas. Manajemen sering menghadapi dilema dalam pengelolaan kas. Disatu sisi manajemen harus menghindari jumlah kas yang terlalu kecil dalam perusahaan (likuiditas), agar dapat meminimumkan risiko insolvensi (risk of insolvency), di sisi lain manajemen dituntut melakukan investasi.
        Manajemen harus menghindarkan jumlah kas yang terlalu besar (menganggur), sebab kas yang menganggur tidak akan memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan. Manajemen kas didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian dan pengawasan terhadap posisi kas. Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu likuiditas dan penghasilan.
Likuiditas, artinya manajemen harus secara sadar menjaga agar perusahaan selalu memiliki kemampuan membayar atau membiayai kegiatan operasinya.                                           
Penghasilan, artinya bahwa setiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan.

PENGERTIAN KAS
Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang paling likuid (paling lancar), yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.                                                    
Kas yang dibutuhkan perusahaan baik digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari (dalam bentuk modal kerja) maupun pembelian aktiva tetap, memiliki sifat kontinyu (untuk pembelian bahan baku, membayar upah dan gaji, membayar supplies kantor habis pakai, dll) dan tidak kontinyu. (untuk pembayaran deviden, pajak, angsuran hutang, dsb)

Tujuan perusahaan menyimpan/membutuhkan kas  (John Maynard Keynes):
1Kebutuhan kas untuk transaksi (diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan)
2. Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga (untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diperkirakan)
3. Kebutuhan kas untuk berspekulasi.

ALIRAN KAS
1. Aliran kas dalam perusahaan : Aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar (cash out flow). Aliran kas ada yang kontinyu dan tidak kontinyu (intermittent).
2. Aliran kas masuk kontinyu (misalnya hasil penjualan produk secara tunai, penerimaan piutang. Aliran kas masuk intermittent (misalnya pendapatan dari peyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit dari bank, penjulan AT yang tdk terpakai).
3. Aliran kas keluar kontinyu (misalnya kas utk pembelian bahan mentah, gaji karyawan) Aliran kas keluar intermittent (misalnya pengeluaran utk pembayaran dividen, bunga, pembayaran angsuran hutang pembelian kembali saham, pembelian AT).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA SEDIAAN KAS
Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin tinggi tingkat jumlah kas maka perusahaan semakin likuid (sebaliknya).                                                                       
Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada standar umumnya, tetapi telah terdapat beberapa pedoman untuk menentukan jumlah kas perusahaan. Hal ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang ada di perusahaan yang ‘well finance’ hendaknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva lancar.                                                                                                                          
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan salesnya (penjualan). Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover). Makin tinggi turnovernya makin baik Karena berarti makin efisien penggunaan kasnya.                                              
Seperti halnya sediaan, kas juga memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal yang disebut sebagai “safety cash balance” (merupakan jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansiilnya sewaktu-waktu.

Faktor yang memenuhi besar kecilnya persediaan bersih kas:
1 Perimbangan antara aliran kas masuk dan kas keluar
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
3. Adanya hubungan yang baik dengan bank

ANGGARAN KAS (BUDGET KAS)
      Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui kapan perusahaan mengalami defisit dan kapan surplus.

Budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian:
1. Estimasi penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai, piutang yang terkumpul, penerimaan bunga dividen, hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan lain.
2. Estimasi pengeluaran kas : pembelian bahan mentah, pembayaran utang-utang, pembayaran upah buruh, pembayaran bunga, dividen, pajak, dll

Tujuan penyusunan anggaran kas bagi pimpinan perusahaan adalah mengetahui :
1 Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya perusahaan
2. Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencana operasi perusahaan
3. Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas
4. Saat kapan kredit dibayar kembali.

Tahap penyusunan budget kas:
1Penyususun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasionil perusahaan (transaksinya adalah transaksi operasional).
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber dana lainnya yang diperlukan untuk menutup defisit kas karena rencana operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali (transaksinya adalah transaksi finansial).
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansil dan budget kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas keseluruhan.







Sumber :
syntha_n.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../manajemen-kas.pdf





























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar