Hal Mendasar
Tujuan utama manajemen resiko keuangan
adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Resiko
volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai resiko pasar. Resiko pasar
terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau
tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan resiko lainnya seperti :
1.
Resiko
liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat
diperdagangkan secara bebas.
2. Diskontinuitas pasar mengacu pada resiko bahwa
pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3. Resiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak
lawan dalam kontrak manajemen resikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
4. Resiko regulasi adalah risiko yang timbul karena
pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan
tertentu.
5. Resiko pajak merupakan resiko bahwa transaksi
lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
6. Resiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu
transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang
hendak dilindungi nilai.
Mengapa
Mengelola Resiko Keuangan?
Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang
cepat menunjukan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan
mengendalikan resiko keuangan. Jika perusahaan menyamai nilai kini arus kas
masa depannya, manajemen potensi resiko yang aktif dapat dibenarkan dalam
beberapa alasan. Laba yang stabil mengurangi kemungkinan resiko gagal bayar dan
kebangkrutan atau resiko bahwa laba mungkin tidak dapat menutupi layanan jasa
utang kontraktual.
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memainkan peranan
yang penting dalam proses resiko manajemen. Mereka membantu dalam mengidentifikasikan
eksposur pasar, menguantifikasikan keseimbangan yang terkait dengan strategi
respon risiko alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap
resiko tertentu, mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi
efektifitas program lindung nilai.
Identifikasi Resiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk
mengidentiofikasikan berbagai jenis resiko market berpotensi dapat disebut
dengan pemetaan resiko.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran yang dimainkan para akuntan dalam
proses manajemen risiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang
berkaitan dengan alternatif strategi respons resiko. Mungkin manajemen leih
suka mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi ketimbang harus melakukan
lindung nilai apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi dari
pada manfaatnya.
Manajemen Resiko di Dunia dengan Kurs Mengambang. Dalam dunia kurs mengambang, manajemen resiko mencakup :
1. Antisipasi pergerakan kurs
2. Pengukuran resiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan
3. Perancangan strategi perlindungan yang memadai
4. Pembuatan pengendalian manajemen resiko internal
Peramalan atas perubahan kurs
Dalam mengembangkan program manajemen
resiko nilai tukar, manajer keuangan harus memiliki informasi mengenai kemungkinan
arah, waktu, dan magnetudo perubahan kurs. Karena menyadari prospek kurs
sebelumnya, manajemen keuangan dapat menyusun ukuran-ukuran defensif memadai
dengan lebih efesiensi dan efektif. Namun demikian apakah mungkin untuk
memprediksi pergerakan mata uang dengan akurat tetaplah sebuah masalah.
Jika peramalan kurs tidak mungkin atau
terlalu mahal dilakukan, maka manajer
keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi resiko.
keuangan dan akuntan harus mengatur masalah-masalah perusahaan mereka sedemikian rupa untuk meminimalkan pengaruh buruk perubahan kurs. Proses ini dikenal sebagai manajemen potensi resiko.
Manajemen Potensi Resiko
Potensi terhadap resiko valas timbul
apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus
kas perusahaan.
Potensi Resiko Translasi
Potensi resiko translasi mengukur
pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai equivalen mata uang domestik atas
aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan.
Strategi Perlindungan. Strategi ini mencakup :
1. Lindung nilai neraca
2. Lindung nilai operasional
3. Lindung nilai kontraktual
Strategi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual
merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk
meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkanresiko pasar pada
pundak pihak lain.
Kontrak Forward Valas
Kontrak forward valuta merupakan
perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang
dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa yang akan
datang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.
Future Keuangan
Suatu kontrak future keuangan memiliki
sifat yang mirip dengan kontrak yang forward. Sepeti halnya forward, future
merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada
suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan harga yang sudah yang ditentukan.
Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak kepada
pembeli untuk membeli atau menjual suatu mata uang dari pihak penjual
berdasarkan harga tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa yang telah
ditentukan. Opsi jenis eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluarsa.
Swap
Mata Uang
Swap mata uang mencakup pertukaran saat
ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang
telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses
dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga mungkinkan perusahaan untuk
melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional.
Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No. 133 yang
diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003, unuk memberikan pendekatan
tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung
nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama
kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif
keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuat standar akuntansi global untuk
produk tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
Isu Praktik
Meskipun aturan penuntun yang
dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan
pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama
berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64
kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko
yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata
uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak
forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat
aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen
perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar
negeri, dan sebagainya.
Pengungkapan
Melakukan analisis atas pengaruh
potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap
karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan.
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah
menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan itu antara lain:
1. Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk
melakukan transaksi lindung nilai
2. Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3. Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang
dilindung nilai
4. Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5. Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian
efektivitas lindung nilai
6. Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai
tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan resiko pasar
7. Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung
nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan
Poin-Poin
Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti
bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas
pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri.
Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh
program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang
digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga
mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan
membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen resiko adalah untuk
mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian
standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian
yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di
perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus
didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus
dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan
manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus
merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akunkeuangan untuk
keperluan pelaporan eksternal.
Sumber :
Choi Federick D.S dan Gary K.Meek.2005.Akuntansi
internasional.edisi kelima.jakarta-salemba empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar